kau terhenyak dikarang itu, ya masih karang yang sama
menggenggam butiran pasir yang menghampar
lembut buih ombak menyapamu
deburan ombak senada angin sore itu
tenggelam surya keemasan
camar-camar riuh rendah hinggap di bakau
suara anak pantai pulang mengudara
kau tetap tertunduk tak bergeming
sayup suara binatang malam terdengar
kau tetap mematung kaku
hanya bulir hangat itu yang luruh
diiringi guncangan bahumu dan sedu itu
ya kau meraung tak bersuara
mencabik waktu yang bergulir
membuang kenangan yang melekat
menghapus jejak silam
kau tetap tergugu disana.ya masih tempat yang sama
larut dalam sesal yang menggumpal didada
yang ingin kau luapkan
hilang dengan pekat sore yang beranjak kelam
ya kelam segelap bathinmu kala itu
yang tak bisa melihat ketulusan pendambamu
kesakitannya kala kau berpaling
senyumnya yang masih saja sama walau perih dirasa
tegarnya meski hatinya pilu,tapi kala itu kau tak acuh
sembab matamu kini tiada arti
raunganmu yang tak lagi bermakna
sesalmu takkan memutar cerita
kau baru sadari rasa akannya saat dia telah lelah
dan waktu yang telah berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar