Ya aku mengirimnya jauh sebelum kau siap membacanya
Bahkan tanpa
sempat kau perbaiki sandaran kursimu
Supaya kau nyaman menelan dan mencerna setiap makananya
Musim mungkin berganti
Resaplah udara yang mulai lembab di paru mu
Seduhan kopi tak berdaya mengusir angin petang itu
Sesekali kau tenggak cangkirmu dengan gemetaran
Ya musim hujan telah kembali
Kau tetap diam menatap lembar itu
Nanar matamu menyapu setiap kalimat
Gemertak dagumu menyudahi deretan kata perkata
Senja kelam berteman rintik yang luruh dari langit
Desau angin menderu menyenyakkan segala jiwa
Tapi kau masih bersandar di kursi tua itu
Masih menggenggam erat kertas itu
Pelan kau ulang setiap goresan kata
Seakan aku yang berbisik di telingamu
Hapuslah ilusimu itu,biarkan aku pergi
Menjauh dari segala kenanganmu
Biarlah bayanganku mengelam bersama malam
Sayup suaraku bersama deru angin
Lepaslah aku seperti mimpi yang terlupa
Biarkan semua tanpa bias
Ikhlaskan aku kali ini
Karena aku pergi bukan untuk menyakitimu
Bukan untuk merancu jalanmu
Bukan…aku pergi karena aku ingin kau bahagia seutuhnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar