Minggu, 18 Mei 2014

Jalan Pulang

Lampu itu telah kehabisan minyak
lihat Jack, cahayanya semakin menipis saat kau berkemas
meredup dan padam saat kau putuskan pergi dari rumah ini
rumah yang dulu teduh dan menenangkan bagimu
rumah mungil yang ingin kau sulap jadi istana katamu


Jack, tak bisakah kau jinakkan lagi asamu?
tinggal dan berdiamlah disini sebentar
kita perbaiki gentengnya yang mulai rapuh
sama saat masa silam kau merajut rumbia agar air tak lagi merembes

Tanpa pamit kau berlalu dengan bawaanmu
kau kemasi dan gulung semua kenangan itu
tanpa berpaling kau meninggalkan rumah ini
setengah berlari tergesa seperti kau benar tak ingin singgah disana lagi

Kau lenyap pada sudut jembatan sana bersama kabut petang kala itu
ya aku masih menangkap bayanganmu saat mata ini tak serapuh sekarang
parau ku berteriak memanggil namamu
tapi percuma nadanya tertelan gemuruh bencimu akan ditahan

Sudah sepurnama lebih kau pergi tanpa kabar
apakah kau baik-baik saja Jack?
tidakkah kau rindu pada rumahmu ini?
ataukah kau sudah membangun rumah impianmu disana?

Biarlah Jack,aku tak marah pada ego dan asamu
aku memang tak punya alasan sampai saat ini untuk menahanmu
aku akan merawat rumah ini agar tak rubuh dimakan waktu
merapikan sisa-sisa kenangan yang kau tinggalkan
siapa tau kau mulai lelah bertualang dan menemukan jalan pulang








Tidak ada komentar:

Posting Komentar