konon bahagia penuh teorema
aku mengamininya dengan menerka-nerka letak bahagia
pada bilangan atau angka purba
kita sepasang bilangan prima
apa yang tak habis dibagi selain
dengan keras kepala kita sendiri
#RR-deMenToR
Selasa, 09 Desember 2014
Senin, 24 November 2014
kamu untukku
kau ciptaan terindah yang pernah hadir untukku
lembut memancar dari setiap sifat dan senyummu
menarikku pada lingkaran padat magnet
kaku dan diam sekelilingku seketika tersedot pesona
ya kau sepenuhnya telah mengisi setiap kantung nafasku
meski kau bisa menguap musnah tapi aku yakin aku akan baik-baik saja
karena kau menemani saat gelap ataupun terangku
meski saat terjatuh dan tegap berdiriku
karena sepenuhnya dirimu telah kau berikan untukku
dan karena aku telah menjadi milikmu utuh
lembut memancar dari setiap sifat dan senyummu
menarikku pada lingkaran padat magnet
kaku dan diam sekelilingku seketika tersedot pesona
ya kau sepenuhnya telah mengisi setiap kantung nafasku
meski kau bisa menguap musnah tapi aku yakin aku akan baik-baik saja
karena kau menemani saat gelap ataupun terangku
meski saat terjatuh dan tegap berdiriku
karena sepenuhnya dirimu telah kau berikan untukku
dan karena aku telah menjadi milikmu utuh
Jumat, 31 Oktober 2014
Tanpa jeda
"Rindu ini menyiksa" kau terisak disuatu musim
Tidak sayang,ia hanya memberontak pada jarak dan waktu
merengut atas ruang hampa tanpa kau atau aku
percayalah sayang, waktu akan memihak rindu
mengatur ritme indah seperti kepakan sayap kupu-kupu
mekar indah seperti bunga kuncup pagi di balkonimu
Kau masih kedat menahan sisa sesegukan sambil lirih berucap
"Rinduku seperti jamur dikala hujan, mekar tanpa hambatan.."
Hening diterpa angin kering kala itu,
hanya pelukanmu semakin erat pada rindu yang tiada berjeda.
Tidak sayang,ia hanya memberontak pada jarak dan waktu
merengut atas ruang hampa tanpa kau atau aku
percayalah sayang, waktu akan memihak rindu
mengatur ritme indah seperti kepakan sayap kupu-kupu
mekar indah seperti bunga kuncup pagi di balkonimu
Kau masih kedat menahan sisa sesegukan sambil lirih berucap
"Rinduku seperti jamur dikala hujan, mekar tanpa hambatan.."
Hening diterpa angin kering kala itu,
hanya pelukanmu semakin erat pada rindu yang tiada berjeda.
Kamis, 23 Oktober 2014
Ana Uhibbuka Fi'illah
wahai diri,
jika kau benar mencintainya karena Tuhanmu
cintailah dia dengan cara yang benar dan pada saat yang tepat
akan selalu ada jalan jika dia jiwa yang terpilih untukmu
jika dia takdirmu pantaskan dirimu seperti dia memantaskan dirinya untukmu
bersabarlah dalam lantunan doa cinta pada Tuhanmu
jika kau benar mencintainya karena Tuhanmu
cintailah dia dengan cara yang benar dan pada saat yang tepat
akan selalu ada jalan jika dia jiwa yang terpilih untukmu
jika dia takdirmu pantaskan dirimu seperti dia memantaskan dirinya untukmu
bersabarlah dalam lantunan doa cinta pada Tuhanmu
Ingat
yang indah hanya sementara
yang abadi hanyalah kenangan
yang ikhlas hanya dari hati
yang tulus hanya dari sanubari
akan susah mencari yang telah hilang
akan sulit menyambung yang retak
akan memakan waktu menyusun yang terserak
tidak mudah mengejar impian
tidak semua keinginan bisa terpenuhi
tidak semua ucapan meneduhkan jiwa
namun hal tersulit adalah mempertahankan yang telah ada
walau di genggam seerat mungkin, bisa lepas juga
Rabu, 22 Oktober 2014
Se-ember rindu
Mereka melepasmu pada setiap dermaga asamu
masih senyum indah terukir pada gerutan di bibir mereka
walau hatinya perih berpisah dari sosokmu
lambaian tangan lemahnya iringi bayangmu yang lamat hilang dari pandangan
ya mereka telah merenta setiap kau berlalu pada stasiun tua itu
masih senyum indah terukir pada gerutan di bibir mereka
walau hatinya perih berpisah dari sosokmu
lambaian tangan lemahnya iringi bayangmu yang lamat hilang dari pandangan
ya mereka telah merenta setiap kau berlalu pada stasiun tua itu
Petrichor
Ah hujan kau menemui ku lagi
lamat kulepas pelukan pada gulingku
menggeliat menyibak kemul yang setia menghangatkan ringkukan lelah
sunyi mimpiku kini berganti dentinganmu menyentuh atap
Setengah berlari kugegas langkah menyibak jendela
tempias bulir beningmu lembut memercik di pelipisku
kusapu pandangan pada taman kecil mawar yang kuyup
tetesan bulir bulir di ujung daun lamat menyentuh tanah
lamat kulepas pelukan pada gulingku
menggeliat menyibak kemul yang setia menghangatkan ringkukan lelah
sunyi mimpiku kini berganti dentinganmu menyentuh atap
Setengah berlari kugegas langkah menyibak jendela
tempias bulir beningmu lembut memercik di pelipisku
kusapu pandangan pada taman kecil mawar yang kuyup
tetesan bulir bulir di ujung daun lamat menyentuh tanah
Senin, 15 September 2014
Prolog Rasa
mungkin kau bukan yang pertama yang ku jumpai pada liku ini
tapi entah magnet apa yang buatku tak lepas
apakah memang amora sedang mengikat kita?
atau karena mata indah dengan kilauan mistisnya?
tapi entah magnet apa yang buatku tak lepas
apakah memang amora sedang mengikat kita?
atau karena mata indah dengan kilauan mistisnya?
Kamis, 14 Agustus 2014
Perawan dan hujan
Tiada putus cerita akan dirimu
Seperti prosesmu yang selalu menarik
Misteri larik meramu partikel ionmu
Deras desir hujan pada ujung-ujung rumbia
Menggenangi pokok-pokok bakung di halaman
Ditingkahi lengkingan kodok yang bergembira
Nuansa kala hujan dalam ritme romantika
Kamis, 07 Agustus 2014
Putih
setiap tafakur penggugur lumuran yang melekat pada sanubari
setiap lafaz pada helaan nafas penyejuk khalbu
setiap sujud dan aliran maaf penghilang pilu
hanya menderma jiwa raga agar kembali suci
setiap lafaz pada helaan nafas penyejuk khalbu
setiap sujud dan aliran maaf penghilang pilu
hanya menderma jiwa raga agar kembali suci
Senin, 21 Juli 2014
Andai kau tahu
untukmu sekujur jasad yang fana
yang pasti berlalu pergi dari dunia
meninggalkan setiap kuasa dan harta
menemu pada sang pemilik raga
yang pasti berlalu pergi dari dunia
meninggalkan setiap kuasa dan harta
menemu pada sang pemilik raga
Minggu, 13 Juli 2014
Rasa
Di bangku di bawah pohon pinus ini aku meresap rasa
Berusaha memeluk setiap detik sentuhan kenangan
Disini angin pun lembut membelai wajah kita
Pada musim yang menyekap kita antara desau udara pada batang-batang pohon
dan lantunan deru daun pada musim gugur
Dingin menyergap dan terhenti kaku bersama resah hatiku
Saat rasa mengaduk aduk gaduh merindu
Berusaha memeluk setiap detik sentuhan kenangan
Disini angin pun lembut membelai wajah kita
Pada musim yang menyekap kita antara desau udara pada batang-batang pohon
dan lantunan deru daun pada musim gugur
Dingin menyergap dan terhenti kaku bersama resah hatiku
Saat rasa mengaduk aduk gaduh merindu
Kamis, 10 Juli 2014
July
Gesekan waktu itu hinggap di daun jendelamu
Membuka lebar pintu pada engsel yang berderit pelan membuka
Lambat laut beringsut menarik hari hingga di ujung gerbang bulan
Tak bisakah kau mematung walau setipis cahaya itu July?
Diam tanpa melajur hingga hitungan genap pada Agus yang siap bertualang
Menjejaki setiap janji pada kotak angka mu July
Kotak yang hampa dan berserak karena kilah tanggal akan takdir
Kuat bermimpi bahwa July akan bersemi tanpa musim gugur sampai Desember yang dingin
Ah tahun mulai naik pada bulan yang tenggelam
Mulai sangar pada angka-angka penghitungan
Para penjaga waktu hanya berharap langkah memenuhi setiap kisaran waktu
Tanpa jejak yang tak berbekas
Membuka lebar pintu pada engsel yang berderit pelan membuka
Lambat laut beringsut menarik hari hingga di ujung gerbang bulan
Tak bisakah kau mematung walau setipis cahaya itu July?
Diam tanpa melajur hingga hitungan genap pada Agus yang siap bertualang
Menjejaki setiap janji pada kotak angka mu July
Kotak yang hampa dan berserak karena kilah tanggal akan takdir
Kuat bermimpi bahwa July akan bersemi tanpa musim gugur sampai Desember yang dingin
Ah tahun mulai naik pada bulan yang tenggelam
Mulai sangar pada angka-angka penghitungan
Para penjaga waktu hanya berharap langkah memenuhi setiap kisaran waktu
Tanpa jejak yang tak berbekas
Jumat, 20 Juni 2014
Tidakkah kau dengar tuan
Riuh dan ramai deretan kata menyusun bukti
Puluhan pasang mata jadi saksimu tuan
Masihkah kau berkilah pada kenyataan?
Masih sibukkah kau mengabu-abukan yang putih tuan?
Selasa, 17 Juni 2014
Jika
jika aku dicintai
tentu bukan karena aku lebih dan suci
tapi karena aku mesti banyak diberi petuah agar bisa menjaga diri dan hati
tentu bukan karena aku lebih dan suci
tapi karena aku mesti banyak diberi petuah agar bisa menjaga diri dan hati
Batas langit
Sejak sumpah diikrarkan padamu
Berjanji pada pemilik segumpal daging dan sehelai ruh
Saat kau buka mata pada dunia yang akan kau arungi saat
malaikat berjarak mengapitmu
Ketika itulah kau perlu kekuatan doa tak terbatas di batas
langitmu
Senin, 16 Juni 2014
Rumah impian
Tak luas memang hanya persegi mungil
Ingin kuhadiahi sebagai hadiah ketulusan dan kesungguhan
Meski rumah tak ingin menjadi hadiah
Minggu, 08 Juni 2014
Putri malu ku
Pernah kau merajuk saat ku sebut
kau putri malu
Wajahmu lucu saat itu seraya
menyipitkan mata
Aku hanya tergelak berjalan sambil
merengkuhmu
Aku sangat suka akan sifatmu
Kota runtuh
Masih risih akan bersikap, asing dan
berjarak
Tertarik melirik membungkam
keributan sekeliling
Terlalu dini berbaur pada pesta
kota yang tak pernah tidur
Kamis, 05 Juni 2014
Selamat datang Juni
Gerimis pagi ini menyambut mu
juni
Jatuh pelan dan lembut pada
kelopak mawar yang siap merekah indah
Menyusup perlahan dan meresap
pada sari-sarinya
Menebar wangi khas kuntum-kuntum
indah bunga berduri
Rabu, 04 Juni 2014
Menakar iman
Kita tak pernah tahu kapan helaan nafas berujung
Bahkan tak pernah mengerti apakah kita beruntung
Terlalu hina kala jiwa tertambat dunia
Terlalu nista bila tautan hati hanya pada manusia
Terlalu naif bila membahas tentang yang fana
Renungkanlah walau sejenak
Seberapa besar cinta kita padaNya?
Seberapa teguh mengagungkan namaNya?
Seberapa tangguh menegakkan kalimatNya?
- - - - -**** - - - - -
Sabtu, 31 Mei 2014
Mungkin
Bukan
rezeki yang seret, mungkin sedekahnya yang masih seret
Bukan
keberhasilan yang tidak ada, mungkin keyakinannya yang tidak ada
Bukan
hasil yang perlu dipertanyakan, mungkin kegigihannya yang perlu dipertanyakan
Bukan
sehat yang tak kunjung datang, mungkin keacuhannya pada nutrisi
Bukan
relasi yang tidak ada, mungkin integritas yang belum ada
Bukan
nikmat yang kurang, mungkin syukur yang masih kurang
Bukan
cinta yang salah, mungkin pemahaman tentang cinta itu yang salah
Bukan
jodoh yang tak ada, mungkin kepantasan kita yang belum ada
Bukan
masa depan yang suram, mungkin optimismenya yang masih suram
-----**** -----
Jumat, 30 Mei 2014
Keabadian
Tak ada malam yang abadi
Karena gelapnya akan berganti pagi
Tidaklah pagi akan kekal
Iapun akan tergantikan oleh siang
Begitupun atas kehidupan ini
Semua akan kembali pulang pada sang
pemiliknya
Tak ada duka yang abadi
Karena selalu ada kebahagian
menanti
Tiada sakit yang tak terobati
Selalu ada penyembuh dari illahi
Dan yakinlah kesempitan akan
dihadiahi kesempatan
------**** -------
Kamis, 29 Mei 2014
Kawan Akhirat
* bersahabatlah dengan orang yang khusyuk dan suka bertafakur
* bertemanlah dengan orang taqwa dan shaleh yang tutur katanya mengandung hikmah dan wajah bercahaya
* carilah persahabatan yang kondisinya bisa membangkitkanmu dan perbuatannya menuju kebaikan
* rangkul eratlah orang yang bila kau melihatnya maka kau akan mengingat ALLAH :)
* bertemanlah dengan orang taqwa dan shaleh yang tutur katanya mengandung hikmah dan wajah bercahaya
* carilah persahabatan yang kondisinya bisa membangkitkanmu dan perbuatannya menuju kebaikan
* rangkul eratlah orang yang bila kau melihatnya maka kau akan mengingat ALLAH :)
Evokasi
Baru menggeliat disaat mentari meninggi
Disaat gendrang hidup telah beradu sejak surya menggelincir
Tubuhku masih kaku bermalasan dalam selimut sutra
Pikiranku masih lelah walau diistirahatkan lama
Selasa, 27 Mei 2014
Lewati malam
Kerajaan langit mulai muncul
menduduki istana siang yang rela pergi pada belahan lain
sekelebat pandangan mata mulai kelam
pada taburan langit malam tanpa bintang
rembulan pun enggan menampakkan benderangnya
menduduki istana siang yang rela pergi pada belahan lain
sekelebat pandangan mata mulai kelam
pada taburan langit malam tanpa bintang
rembulan pun enggan menampakkan benderangnya
You light me up
Make all the little things sweeter than a plate of pie
No need to find another place to stay where anyone goes
Since you found a line to me
Sabtu, 24 Mei 2014
Manekin
Virusnya telah menggerogotiku
Menjalar pada setiap organku sampai membekukan pikiranku
Mengalir di aliran darah dan menetap pada arteri jantung
hatiku
Ya aku merasakannya disana saat debaran itu mulai berirama
Hentakannya melemahkan fungsi indraku
Membuatku sakaw akan munculnya rasa yang menggelitik tapi
menenangkan
Kau memeluk erat serta berbisik nyaring padaku
”virus ini untuk selamanya karena aku penawarnya dan kau yang terakhir”
Jumat, 23 Mei 2014
jalan
Tawa dan tangis adalah hal biasa dalam perjalanan menggapai bahagia
Tertawa lebarlah saat kau ku dekap
Menangislah saat kau merindukan aku
Perjalanan memiliki banyak arah untuk kau tuju
Genggam tangan ini jangan kau lepaskan
Seiring menyamakan irama langkah
Kau telah memilih
Cukup sentuh lewat hati dan genggam melalui kata
Jaga dengan rasa dan akan kuajak kau kembali
Melewati jalanan panjang yang tak buntu
Agar ku bawa kau pulang membawa cinta
MEMOAR
Aku masih jejaki setapak
kenangan itu
Masih ku singgahi
beberapa lembar roman kenangan
Masih ku lafal dan
ku ulang irama rasa
Yang masih bersenandung
merdu dalam fikiran ku
Senin, 19 Mei 2014
Bangkit
Banyak klise dalam pendar dunia ini
hanya beranalogi pada bahasa yang tak lagi murni
cinta yang digaungkan semanis mungkin
hujan janji yang dipanahkan tak terkendali
atau topeng palsu bergentayangan diukir sedemikian rupa
hanya beranalogi pada bahasa yang tak lagi murni
cinta yang digaungkan semanis mungkin
hujan janji yang dipanahkan tak terkendali
atau topeng palsu bergentayangan diukir sedemikian rupa
Minggu, 18 Mei 2014
Jalan Pulang
Lampu itu telah kehabisan minyak
lihat Jack, cahayanya semakin menipis saat kau berkemas
meredup dan padam saat kau putuskan pergi dari rumah ini
rumah yang dulu teduh dan menenangkan bagimu
rumah mungil yang ingin kau sulap jadi istana katamu
lihat Jack, cahayanya semakin menipis saat kau berkemas
meredup dan padam saat kau putuskan pergi dari rumah ini
rumah yang dulu teduh dan menenangkan bagimu
rumah mungil yang ingin kau sulap jadi istana katamu
Sabtu, 17 Mei 2014
Mei
Selasa, 13 Mei 2014
Pesan ayah
Wahai engkau anak -anak gadisku
Marilah
sebentar duduk melingkari lampu minyak ini
Pasang
telingamu agar tak terkalahkan desau atap rumbia kita
Lapangkan
hati dan pikiran kalian atas sempitnya gubuk kita
Karena
tak ada lagi harta berharga ayah selain kalian sejak ibu sudah damai bersamaNya
GALAKSI
Air yang jernih bisa jadi dari pembebasan sumber akan lumpur
Tidakkah kau lihat tetesan bening langit yang berasal dari
gelap pekat awan?
Dan tidakkah kau sadar akan arti hadir pelangi setelah badai?
Sabtu, 03 Mei 2014
Aku menemuimu Bromo
Jumat, 02 Mei 2014
Malam
Di kala jiwaku tak terbatas bebas memutar setiap peristiwa
hanya tempat sama yang masih tak berubah
walau waktu terus menanjak mengganti masa
hanya malam rumah teduh dari penatnya kebisingan
hanya tempat sama yang masih tak berubah
walau waktu terus menanjak mengganti masa
hanya malam rumah teduh dari penatnya kebisingan
Kamis, 01 Mei 2014
Suluh Rindu
Merindu , tak perlu kau tanyakan itu kepadaku
Tidakkah kau dengar gemuruh di batinku
Yang berkecamuk sendu
Sampai udara disekitarku pun lembab mendayu
Lihat bunga kuncup enggan menebar indah kelopaknya
Daunpun gelisah akan goyangannya pada tangkai rapuh
Yang perlahan gugur dan beterbangan entah berkelana kemana
bersama sang angin
Selasa, 22 April 2014
Aku
Aku biasa yang menjadi luar biasa karena prinsipku
Aku adalah aku dengan caraku
Yang ingin bermetamorfosa tak sempurna namun indah
Kamis, 17 April 2014
Srikandi Tanpa Nama
Terlahir,pertemuan dan perpisahan adalah takdir
Cinta dan benci hanyalah pautan rasa
Rindu akan bayang yang menipis,menggerogoti dada merapuh
Menyesak ritme ruh yang mendenyut
Pikiran berpilin dan memberontak logika
Sabtu, 12 April 2014
Ingin ku miliki
Mungkin ku miliki seluruh cintamu
menyita mata hati dan pikiranmu padaku
ku sadari semua itu angan dan harapku
ingin ku miliki dengan sepenuh hati
walau harus setengah terluka
meski harus menapak tak sempurna
ingin ku sayangi tanpa terbagi lagi
apakah mungkin menjalin kasih
bagaimana mungkin merajut sayang
bila aku tak tau bagaimana kau mencintai diriku
Ingin ku miliki dengan segenap jiwa
walau harus tertatih
meski harus tergores perih
ingin ku genggam tanpa terlepas lagi
apakah mungkin bersumpah janji
bila aku tak tau bagaimana kau menyayangi diriku
Ingin ku miliki
tanpa harus ada celah untuk saling tersakiti
ingin ku miliki
tanpa harus ada sayap-sayap patah
menyita mata hati dan pikiranmu padaku
ku sadari semua itu angan dan harapku
ingin ku miliki dengan sepenuh hati
walau harus setengah terluka
meski harus menapak tak sempurna
ingin ku sayangi tanpa terbagi lagi
apakah mungkin menjalin kasih
bagaimana mungkin merajut sayang
bila aku tak tau bagaimana kau mencintai diriku
Ingin ku miliki dengan segenap jiwa
walau harus tertatih
meski harus tergores perih
ingin ku genggam tanpa terlepas lagi
apakah mungkin bersumpah janji
bila aku tak tau bagaimana kau menyayangi diriku
Ingin ku miliki
tanpa harus ada celah untuk saling tersakiti
ingin ku miliki
tanpa harus ada sayap-sayap patah
Rabu, 09 April 2014
Mimpi
Gelembung-gelembung beterbangan meliuk ditiup angin
memantulkan nuansa kemilau warna warni
berharap terbang meninggi menyentuh buntalan lembut awan
menari kian kemari sebelum pecah tertusuk paparan panas surya
Lihatlah gerombolan anak desa itu
mereka asyik bermain lumpur
saling sembur dan larut dalam kesenangan yang mereka ciptakan
riuh rendah suaranya tanpa peduli petang menjelang
Ah aku iri pada gelembung-gelembung indah
dan aku juga iri pada anak-anak itu
lepas tanpa beban yang menekan pundak
langkah yang masih lebar untuk berlari
Kini liatlah siluet bayang dibatas temaram senja berjinjit mendekat
matahari membakar perlahan semangat itu
membuatnya melayang dan terbang tanpa arah
melewati arakan mega-mega petang itu
Ah aku masih menggenggam erat sebait mimpi itu
masih kubungkus rapat dalam wadah anganku
masih kutaksir detik agar menembus dinding waktu
agar aku benar-benar terbangun dan nyata menyentuhnya
Kini aku masih mengatur langkah
seperti bayi yang belajar berjalan jatuh dan bangkit
meskipun terkadang jemu dan lelah terus kucoba
agar mimpi berarti saat puncak terlihat masih jauh
memantulkan nuansa kemilau warna warni
berharap terbang meninggi menyentuh buntalan lembut awan
menari kian kemari sebelum pecah tertusuk paparan panas surya
Lihatlah gerombolan anak desa itu
mereka asyik bermain lumpur
saling sembur dan larut dalam kesenangan yang mereka ciptakan
riuh rendah suaranya tanpa peduli petang menjelang
Ah aku iri pada gelembung-gelembung indah
dan aku juga iri pada anak-anak itu
lepas tanpa beban yang menekan pundak
langkah yang masih lebar untuk berlari
Kini liatlah siluet bayang dibatas temaram senja berjinjit mendekat
matahari membakar perlahan semangat itu
membuatnya melayang dan terbang tanpa arah
melewati arakan mega-mega petang itu
Ah aku masih menggenggam erat sebait mimpi itu
masih kubungkus rapat dalam wadah anganku
masih kutaksir detik agar menembus dinding waktu
agar aku benar-benar terbangun dan nyata menyentuhnya
Kini aku masih mengatur langkah
seperti bayi yang belajar berjalan jatuh dan bangkit
meskipun terkadang jemu dan lelah terus kucoba
agar mimpi berarti saat puncak terlihat masih jauh
Senin, 07 April 2014
Surat untuk sebuah nama di Lauhul Mahfudz
Teruntuk seseorang yang tertulis indah di Lauhul Mahfudzku
yang kelak menjadi imam dan ayah anak-anakku
aku percaya tuhanku akan menjagamu untukku sampai waktunya
dan membimbing langkahmu agar tak menjauhi jalur
agar kau dan aku bertemu dan bersatu atas ridho-Nya
yang kelak menjadi imam dan ayah anak-anakku
aku percaya tuhanku akan menjagamu untukku sampai waktunya
dan membimbing langkahmu agar tak menjauhi jalur
agar kau dan aku bertemu dan bersatu atas ridho-Nya
Selasa, 01 April 2014
Perempuanmu
kau, aku dan perempuanmu
pengelompokan klise yang tak pernah terlintas dalam hidupku
tak ingin tertulis dalam lembaran skenarioku
tak dinaya aku terseret dan terjebak lingkaran hitam ini
pengelompokan klise yang tak pernah terlintas dalam hidupku
tak ingin tertulis dalam lembaran skenarioku
tak dinaya aku terseret dan terjebak lingkaran hitam ini
Maret dan April
semalam jam tua itu bergaung duabelas kali
bergaung riuh rendah dalam alam setengah sadarku
jarumnya berlarian saling meningkahi dengan ritme teratur
maretku telah berlalu tenggelam oleh april yang menggeliat
maretku yang gersang berkabut
maret yang berteduh akan april yang lembab
lihatlah Jack..
langit mulai menghitam kelam
deru angin mulai terasa kencang
jutaan bulir air menghujam rapat ke bumi
aku terhanyut ritme dan nuansanya yang selalu indah
taukah kau jack
tidak untuk aprilku
aprilku yang baru menguncup
tak sempat merekah sempurna apalagi bersemi
lihatlah,kelopaknya yang indah patah
tangkainya melayu dan mungkin suatu waktu berguguran
tidakkah kau rasakan itu jack?
maretku kini telah berabu
terhapus oleh april yang garang
maret dan aprilku beserta kau
ah masih tenggelam arus waktu
biarkan maret dan april yang menentukan suka dan dukanya
bergaung riuh rendah dalam alam setengah sadarku
jarumnya berlarian saling meningkahi dengan ritme teratur
maretku telah berlalu tenggelam oleh april yang menggeliat
maretku yang gersang berkabut
maret yang berteduh akan april yang lembab
lihatlah Jack..
langit mulai menghitam kelam
deru angin mulai terasa kencang
jutaan bulir air menghujam rapat ke bumi
aku terhanyut ritme dan nuansanya yang selalu indah
taukah kau jack
tidak untuk aprilku
aprilku yang baru menguncup
tak sempat merekah sempurna apalagi bersemi
lihatlah,kelopaknya yang indah patah
tangkainya melayu dan mungkin suatu waktu berguguran
tidakkah kau rasakan itu jack?
maretku kini telah berabu
terhapus oleh april yang garang
maret dan aprilku beserta kau
ah masih tenggelam arus waktu
biarkan maret dan april yang menentukan suka dan dukanya
Jumat, 28 Maret 2014
Kau dan jiwaku
Aku
mendengar namamu lewat elok maknanya
Aku
menyulam namamu disanubariku
Aku
mengenalmu lewat jiwa bukan lewat mata
Aku
memandangmu dari mata bathinku
Aku
merabamu lewat getaran nadiku bukan lewat sentuhan
Aku
mendekapmu lewat doaku bukan lewat pelukan
Aku
merasakan kelembutanmu lewat hatiku
Aku
melihat auramu lewat keanggunanmu
Aku
mendambamu lewat ikhtiar dan sujudku
Karena
kau dan jiwaku akan bermakna dalam sajak tahajud malam
Hey I’m here
Hey
don’t be confuse
There is an endless road to rediscover
We will drive it all together
Hey don’t be gloomy
Don’t you know the water is sweet?
But our blood is thicker and stronger
Selasa, 25 Maret 2014
Rindu Matahari
Tertatih ringkih dengan tongkatnya menembus pagi
Kekarnya telah habis dimakan waktu senja
Tulang pipi cekung yang mengembung seiring nafas yang jengah
Keriput tangan dengan selempang yang tersampir lusuh dileher
Kamis, 06 Maret 2014
mantra
bunga api mendesis memamah habis bara
redup tidak walau asap mengepul
kunyanyikan kidung-kidung mantra
agar tersapu semua kata gundah dihati
wushhhh kulakeke kulakeke
redup tidak walau asap mengepul
kunyanyikan kidung-kidung mantra
agar tersapu semua kata gundah dihati
wushhhh kulakeke kulakeke
Ajarkan Aku Bernafas
Rabu, 05 Maret 2014
Melayang
bagai bidadari yang tersipu akan aura
angin yang menyapu lembut helai-helai daun
beriak pelan dan mengayun sendu
sore yang jingga dengan arakan awan
ah aku masih pengap dalam sepi yang tak menemu ujung
kabut tipis mulai menyelimuti lembah ini
suara binatang malam berdendang nyanyian sunyi
udara menjelma jadi dingin yang menggetarkan
mengoyak dan mengobrak abrik laci-laci kenangan
ah aku masih tenggelam dalam bingung yang tak menemu jawaban
Rasa dan Waktu
Rabu, 26 Februari 2014
kamu, mereka dan hari-hariku
Aku sedang terlarut dalam pikiranku saat hujan menemani perjalanan pulangku kemarin
Aku ingat kamu
Karna hujan dan kepingan kenangan itu
Aku ingat kamu
Karna hujan dan kepingan kenangan itu
Senin, 20 Januari 2014
Prolog Rindu
Sore di dermaga bersama bingkai cerita lama
Ku pandang laut lepas yang tak terlihat ujung
Kaupun melempar pandanganmu
Sesekali ku tangkap kau mencuri lirikan padaku
Cerita kita membelah waktu dulu,kemaren lusa dan esok
Singkat memang sesingkat kapal bersandar
dan aku harus pergi dengan jejalan sesak penumpang
Meninggalkan riak yang bergelombang
Kulirik kau dari kaca yang nampak punggung, samar dan menghilang
Tanpa berkata selamat tinggal memang,hanya lambaian tangan
Meninggalkan riak yang bergelombang
Kulirik kau dari kaca yang nampak punggung, samar dan menghilang
Tanpa berkata selamat tinggal memang,hanya lambaian tangan
Minggu, 19 Januari 2014
Paradok Kusut
Jumat, 17 Januari 2014
Hot colourfull plate ^O^
Need:
* fish or chicken (goreng kering)
* cabe merah & hijau iris serong
* cabe rawit iris serong
* paprika potong dadu
* tomat merah & hijau potong dadu
* bawang merah 6 siung (iris)
* bawang bombay (iris)
* bawang putih 3 siung (haluskan)
* jahe & kunyit (haluskan)
* kemiri 8 bh (haluskan)
* garam & merica
Steps:
1. tumis bawang merah sampai harum(agak kecoklatan), tambahkan bombay.
2. masukkan kemiri+jahe+kunyit+Bawang putih tumis sampai harum
3. tambahkan cabe yang di iris+paprika+tomat (sampai layu)
4. tambahkan garam & merica sesuai selera
5. campurkan ikan/ayam yang telah di goreng kering
6. Tarraaa.. plate it ^O^
* fish or chicken (goreng kering)
* cabe merah & hijau iris serong
* cabe rawit iris serong
* paprika potong dadu
* tomat merah & hijau potong dadu
* bawang merah 6 siung (iris)
* bawang bombay (iris)
* bawang putih 3 siung (haluskan)
* jahe & kunyit (haluskan)
* kemiri 8 bh (haluskan)
* garam & merica
Steps:
1. tumis bawang merah sampai harum(agak kecoklatan), tambahkan bombay.
2. masukkan kemiri+jahe+kunyit+Bawang putih tumis sampai harum
3. tambahkan cabe yang di iris+paprika+tomat (sampai layu)
4. tambahkan garam & merica sesuai selera
5. campurkan ikan/ayam yang telah di goreng kering
6. Tarraaa.. plate it ^O^
Kamis, 16 Januari 2014
Kelu Pasti Bersuara
tak habis pikirku kau gigih akan harapanmu
tak menyerah pada tekad
tak gentar akan jarak dan dinding penghalang
berpacu akan waktu yang mungkin menghapus jejak
tak goyah kau akan satu kata penolakan
malah kau semakin berkobar tertantang
maju melangkah bersama bisik hatimu
menerjang setiap ruang yang membisu
Selasa, 14 Januari 2014
Takkan Kubagi
Takkan kubagi sari dengan kupu-kupu lain
Takkan kubiarkan duriku melukai kuncup
Takkan kususun kembang dalam jambang sama
Takkan kubiarkan air lama di daun talas
Biarkan Aku Tanpa Bias
Ya aku mengirimnya jauh sebelum kau siap membacanya
Bahkan tanpa
sempat kau perbaiki sandaran kursimu
Supaya kau nyaman menelan dan mencerna setiap makananya
Minggu, 12 Januari 2014
Bungkam
Simpan Aku
Ya aku akan bersabar beserta cintaku
Karena aku tau sebenarnya akulah yang paling kau cinta
Akulah yang selalu kau damba
Sabar
Bersabarlah cintaku
Karena kau tahu sesungguhnya aku
Kau tau pasti
Akulah yang kau simpan jauh di lubuk hatimu
Sajadah Malam
Pekatnya menyelimuti malamku yang panjang
Dingin mendekap penyuluh bekunya hati
Binatang malam pelantun tembang sunyi
Bersimpuh aku di sepertiga malam
Meruah pengaduan di sudut ruang malam
Luruh doa dan asa di atas sajadah
Menanti akan jawaban atas segala harapan
Jumat, 10 Januari 2014
Cukup sudahi
hai kau yang di sana..
buang
topeng penutup wajahmu
bungkam
kata manismu
hapus
senyum kepuraanmu itu
ya kau yang termangu di sana
lempar harapanmu itu
pengap semua asamu
lepas dekapan mimpi itu
Rabu, 08 Januari 2014
Telaga Rindu
Tetes keringat tanda
semangat tak pendar
Lengan berayun nan kekar
legam
Langkah tegap keyakinan
Meretas langkah dan asa
Hujanmu membaluti sendi
Kuyupmu tak hentikan
langkahmu
Tak lunturkan niat
Tetap senyum lalui harimu
Otot-otot itu menonjolkan
urat
Urat yang tiada
mengeluhkan penat
Gurat wajah letih kau
kulum dalam senyummu
Geraham keras yang semakin
jelas bersama tawamu
Langganan:
Postingan (Atom)